Jalur Pendakian Gunung Ungaran
Gunung Ungaran terletak di sebelah Selatan - Barat Daya Kota Semarang
dengan jarak sekitar 40 Km, tepatnya berada di Kabupaten Semarang.
Gunung Ungaran termasuk gunung berapi. Gunung ini terdiri dari tiga buah puncak yakni Puncak Gendol, Puncak Botak, dan Puncak Ungaran. Puncak tertinggi Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2.050 Mdpl.
Gunung Ungaran ini memiliki tiga jalur pendakian sampai puncak yakni
jalur Candi Gedung Songo, jalur Jimbaran ( Basecamp Mawar ), dan jalur Medini ( Dukuh Promasan ). Dari tiga
jalur tersebut yang sering di lewati pendaki yakni jalur Candi Gedung
Songo dan jalur Jimbaran ( Basecamp Mawar ).
Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2050 Mdpl, kondisi alamnya masih diselimuti hutan lebat dan banyak terdapat tempat-tempat wisat, maupun tempat-tempat keramat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Panorama di puncak Gunung Ungaran kita bisa menyaksikan Gunung Merbabu yang sangat kokoh dan besar saat di lihat di atas puncak Gunung Ungaran.
Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2050 Mdpl, kondisi alamnya masih diselimuti hutan lebat dan banyak terdapat tempat-tempat wisat, maupun tempat-tempat keramat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Panorama di puncak Gunung Ungaran kita bisa menyaksikan Gunung Merbabu yang sangat kokoh dan besar saat di lihat di atas puncak Gunung Ungaran.
Sampai Pos Mawar perjalanan dilanjutkan kembali dengan trekking menuju
Pos II atau Pos Bayangan. Dari Pos Mawar kita dapat melihat Gunung
Merbabu dan Gunung Telomoyo. Kita manfaatkan semaksimal mungkin suasana
panorama menawan ini dengan mendokumentasikan setiap momen bagus.
Awal perjalanan kita memulai kawasan hutan ciri khas pegunungan dengan
vegetasi yang sedikit tertutup sehingga udara cukup sejuk. Medan
kemudian mulai menanjak dan vegetasi mulai terbuka, sehingga pada saat
cuaca kemarau medan ini menjadi berdebu. Perjalanan di lanjutkan dengan
medan yang mulai memasuki kawasan hutan kembali dengan banyak pepohonan
sehingga suasana menjadi sejuk, ditengah perjalanan kita akan melewati sungai
dan terdapat air terjun kecil sehingga suasana menjadi sejuk. Suara air
dan angin semilir begitu sejuk dan damai dengan suasana tempat yang
masih tertutup dengan pohon-pohon besar Gunung Ungaran.
Dari air terjun perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kearah kanan
dengan track yang menanjak dan kembali agak landai. Melintasi kawasan
hutan sejauh 1 km akan mengantarkan kita ke perkebunan Sikendil. Di
lokasi perkebunan kopi ini terdapat pondok dan bak penampungan air yang
menyerupai kolam renang.
Terdapat percabangan jalan, kekiri adalah menuju puncak sedang lurus
adalah jalur menuju Babadan, Ungaran. Jalan agak menanjak hingga
kemudian mendatar untuk menuju pertigaan yang merupakan jalur ke puncak.
Di ujung jalan datar, kita sampai dipertigaan Sikendil, sebuah
percabangan di perbatasan antara kebun kopi.
Untuk menuju puncak kita ambil jalur kekiri, namun sebaiknya kita
beristirahat dulu di Dusun Promasan turun kearah kanan yang juga
merupakan jalur pendakian dari arah Boja Kendal. Dusun Promasan terletak
di tengah perkebunan teh dengan jumlah rumah hanya sekitar 25 rumah.
Pemandangan puncak Gunung Ungaran dari lokasi ini sangat luar biasa
indahnya. Pendaki biasanya menginap di rumah Biyung namun tidak menjual
makanan, untuk makan harus memasak sendiri. Sementara di rumah bapak
ketua RT menyediakan warung makan serta perlengkapan lainnya. Kalau mau
membuka tenda terdapat lapangan yang cukup luas di dekat kamar mandi
umum.
Terdapat Gua Jepang di tengah-tengah perkebunan teh. Gua ini dibangun
pada masa pendudukan Jepang dan merupakan tempat persembunyian tentara
Jepang ketika Perang Dunia ke II. Gua Jepang berupa lorong panjang
sekitar 150 meter. Terdapat ruangan-ruangan di sisi kiri dan kanan
lorong. Gua ini memiliki 3 buah pintu masuk yang juga berfungsi sebagai
ventilasi udara. Untuk memasuki gua harus menggunakan lampu senter, dan
bila hujan air bisa masuk gua sehingga menjadi licin.
Selain Gua Jepang tempat menarik lainnya berupa Candi Promasan yang
berupa kamar mandi umum terbuka yang berhiaskan patung-patung sederhana.
Konon dengan mandi di tempat ini akan membuat kita awet muda.
Dari Dusun Promasan pendakian dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak
di tengah-tengah perkebunan teh. Di ujung perkebunan teh kita akan
menemui hutan yang tidak begitu lebat dengan lamtoro gunung dan cemara
menghiasinya. Selanjutnya kita akan menemukan pertemuan jalur, ambillah
jalur lurus karena jalur kiri merupakan jalur dari pertigaan. Apabila
kita tidak turun ke Desa Promasan tetapi langsung kepuncak dari
pertigaan, ketika menemui percabangan ini ambillah jalur kekiri. Jarak
tempuh normal dari pertigaan dan Desa Promasan menuju puncak adalah 2
jam dengan medan yang berat, penuh batu-batu, dan tak jarang kita harus
memanjat batu-batu yang tingginya 1 meteran.
Setengah perjalanan atau sekitar 1 jam berjalan, kita akan menemui
tebing-tebing batu yang berketinggian sekitar 20 meter dan dihiasi oleh
padang sabana dengan pepohonan yang jarang. Daerah ini di siang hari
sangat panas dan berangin kencang karena tidak adanya pohon-pohon
pelindung yang tumbuh, kebanyakan hanya alang-alang yang dapat kita
temui di sini hingga puncak.
Disarankan agar mendaki ke puncak saat malam atau pagi-pagi sekali,
selain untuk menghemat air minum juga agar terhindar dari terik matahari
yang dapat membakar kulit. Jalur disini menuntut kewaspadaan yang
tinggi, karena kita melewati punggungan yang terjal berbatu besar serta
licin. Kita menempuh jalan setapak yang mengitari tebing-tebing.
Apabila anda sudah mencapai hutan kecil yang diapit oleh 2 punggungan
berarti puncak Gunung Ungaran sudah dekat. Di atas hutan kita dapat
menemui tebing terjal, jalan setapak dengan menyusuri bagian tengah
tebing menuju arah kiri kemudian berbelok ke kanan dan akhirnya
sampailah ke puncak Ungaran yang berketinggian 2050 Mdpl dan dihiasi
oleh sebuah tugu yang dibangun oleh Batalyon Militer dari Semarang. Dari
puncak Gn. Ungaran kita dapat melihat Gn. Sumbing, Gn. Sundoro di
sebelah barat daya.
Camp Area Gunung Ungaran
Tugu Garuda Puncak Gunung Ungaran
Turun ke Candi Gedung Songo
Menuruni Gunung Ungaran melewati jalur Candi Gedong Songo menjadi
pilihan yang menarik. Dengan melintasi kawasan hutan yang cukup lebat
serta jalan yang licin bila turun hujan, pendaki dituntut untuk tetap
waspada karena banyak jalur percabangan yang akan membawa pendaki ke
jurang atau ke jalur pendakian lainnya. Jalur yang panjang dan agak
landai sering kali juga harus menuruni tanjakan-tanjakan yang sangat
terjal memberikan nuansa yang berbeda dalam pendakian ke gunung Ungaran.
Mendaki dan menuruni gunung ungaran bila dilakukan di siang hari ada
keunikan tersendiri, kita dapat menikmati suasana hutan yang cukup lebat
dengan dihiasi tebing-tebing curam puncak-puncak Gunung Ungaran.
Terutama ketika kita berada di lembah yang di apit oleh dua puncak.
Setelah berjalan sekitar 3 jam melintasi track yang berselang-seling
anatara landai dan terjal di tengah hutan yang cukup lebat, jalur
menjadi terbuka melintasi padang rumput. Di siang hari terasa sangat
panas dan di musim kemarau banyak debu sehingga harus menjaga jarak
dengan pendaki di depannya karena debu yang dibuat oleh langkah kaki
pendaki di depannya. Meskipun demikian kita akan disuguhi pemandangan
yang sangat indah ke arah Gunung Merbabu dan Rawa Pening di sepanjang
perjalanan.
Sedangkan di sebelah tenggara, kita melihat Gn. Telomoyo, Gn. Merbabu, dan Gn. Merapi.
Sedangkan di sebelah tenggara, kita melihat Gn. Telomoyo, Gn. Merbabu, dan Gn. Merapi.
Nah itulah Jalur Pendakian Gunung Ungaran. Semoga tulisan ringkas ini bisa memberikan
manfaat dan wawasan kepada kamu semua.