WELCOME TO ALWI BLOG

Senin, 07 November 2016

Jalur Pendakian Gunung Sumbing

Jalur Pendakian Gunung Sumbing

 

Gunung Sumbing, termasuk Gunung tinggi di Jawa terletak di antara wilayah Temanggung dan Wonosobo Jawa Tengah berdiri gagah berdampingan dengan Gunung Sindoro di sebelahnya. Gunung bertype strato ini berketinggian 3.371 mdpl, sedangkan kondisi puncaknya terdiri atas batu tebing menjulang tinggi yang dikelilingi oleh kawah - kawah kecil menebarkan asap belerang. Puncak Gunung Sumbing terdiri atas dua puncak, Puncak Buntu, dengan ketinggian 3.362 mdpl dan Puncak Kawah, dengan ketinggian 3.372 mdpl.
Pendakian Gunung Sumbing bisa dilakukan lewat tiga alternatif rute pendakian yaitu:

Rute Pendakian Gunung Sumbing

* Rute Cepit Parakan (Punggungan Timur)
* Rute Bogowongso (Punggungan Barat)
* Rute Desa Garung (Punggungan Utara)
 
Jalur Pendakian Cepit

Untuk mendaki Gunung Sumbing lewat jalur Cepit kita dapat berhenti di depan Rumasakit Ngesti Waluyo, kemudian ambil jalan di kanan Rumasakit yang menanjak. Di sini tidak terdapat basecamp, Pertama kali kita akan berjalan selama kurang lebih satu jam melewati kebun sayur penduduk. Kita melalui jalanan aspal selama kurang lebih 1,5 jam yang berakhir pada sebuah bangunan pos pengamatan di kiri jalan. Pos tersebut sangat angker karena menurut penduduk sekitar di huni oleh macan gaib. Ambil jalan ke arah kanan maka kemudian kita akan menjumpai sungai di sisi kiri lintasan.
Kemudian kita akan mendaki sekitar 2 jam memasuki kawasan hutan, selanjutnya kita akan sampai di padang rumput. Setelah itu akan bertemu dengan Batu Kasur dan Batu Lawang. Terdapat sungai di pos 3 yang berair hanya di musim hujan.
Jalur menuju puncak sangat sempit dan menanjak, sehingga sangat melelahkan, perlu sangat berhati-hati dan menjaga stamina tubuh. Puncak Gungung Sumbing berbentuk kaldera kecil yang bergaris tengah 800 meter, dengan kedalaman 50-100 m dan beberapa puncak yang runcing. Untuk menuju puncak tertinggi harus turun lagi ke arah kiri dan kemudian naik lagi.
Terdapat lautan pasir, terdapat juga makam leluhur masyarakat setempat yang dikenal dengan sebutan Ki Ageng Makukuhan. Ada beberapa gua salah satunya dikenal dengan nama Gua Jugil yang merupakan gua terbesar. Di kaldera banyak kawah kecil yang berasap belerang. Pemandangannya sangat indah sehingga kita akan merasa enggan untuk meninggalkan puncak tersebut.

Jalur Pendakian Bowongso

Jalur pendakian Gunung Sumbing via Bowongso merupakan jalur baru yang mulai dibuka sejak tahun 2007 oleh para penggiat alam terbuka ( skydoors ) dibantu dengan masyarakat dan beberapa pihak lain. Desa Bowongso dapat dicapai dari Pasar Kertek (terletak diantara jalan raya Wonosobo Temanggung ) menggunakan angkutan umum atau ojek. Dengan arah ke selatan 1 km dari Pasar Kertek, terdapat pertigaan menuju arah kiri / ke arah timur sejauh 6 km menuju desa Bowongso. Sesampainya di desa Bowongso kita bisa langsung menuju ke Rumah Kepala Desa yang sering digunakan sebagai basecamp oleh para pendaki. Diawali mengisi data diri di buku absen yang disediakan oleh Kepala Desa, kita bisa sambil mempersiapkan bekal yang akan kita bawa.
Panorama awal pendakian adalah keindahan perkebunan rakyat. Pohon-pohon yang tumbuh kebanyakan adalah cabai dan jagung serta tanaman lainnya. Panorama perkebunan berakhir hingga gardu pandang. Dari gardu pandang jalan akan bercabang dua, ke kiri naik menuju puncak dan kekanan terus mengelilingi perkebunan rakyat. Jalan yang dilalui beralaskan tanah dan masih cukup landai untuk didaki hingga pos I.
Perjalanan dari pos I hingga pos II diwarnai dengan pepohonan di kanan dan kiri jalan. Pohon-pohon ini umumnya setinggi pinggang dan berada di kanan dan kiri jalan sehingga perjalanan akan fokus pada jalan di depan. Hanya sekali-kali saja pemandangan dataran di bawah dapat terlihat. Pohon-pohon disini juga sebagian berbuah salah satunya yang sering ditemukan adalah ceri hutan berwarna hitam matang yang manis untuk dinikmati.
Pos II dan Pos III adalah daratan yang seharusnya indah. Sinar matahari akan langsung menerpa badan. Udara dingin dan hembusan angin mulai terasa dari Pos II dan III. Pos II dan III saat ini bertanahkan hitam akibat kebakaran yang terjadi belum lama ini. Kanan dan kiri jalan akan terlihat pepohonan setelah kebakaran hutan yang terjadi. Pohon-pohon juga sebagian berwarna hitam dan mati. Namun ada juga sebagian tanah kecil yang masih belum terbakar. Juga sering dijumpai rumput hijau yang mulai tumbuh di dataran yang hitam.
Perjalanan menuju pos III akan memakan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan. Pos III adalah tempat terbaik untuk bermalam karena pemandangannya yang setinggi puncak gunung Sindoro yang dapat terlihat langsung di Pos III. Pos III juga merupakan dataran lapang terakhir yang mungkin ditemukan sebelum mencapai puncak. Pos III juga adalah pemberhentian terakkhir sebelum menuju puncak. Terkadang pada malam hari akan terdengar suara gamelan yang syahdu untuk didengarkan didepan api unggun yang dapat dibuat di pos ini.
Pendakian menuju puncak akan dilakukan pada subuh hari. Jalan menuju puncak dari Pos III sudah semakin curam dan mulai berbatu. Selama perjalanan, Gunung Sindoro dapat selalu dilihat pada arah belakang. Dari Pos III akan banyak ditemukan Edelweis sepanjang perjalanan. Perjalanan menuju puncak akan memakan waktu kurang lebih 3,5 jam. Puncak yang dicapai adalah Puncak Kawah. Adapun puncak tertinggi Rajawali juga langsung dapat dicapai, namun tentunya dibutuhkan kemampuan climbing untuk mencapainya.

Jalur Pendakian Garung

Untuk mendaki Gunung Sumbing lewat jalur pendakian Garung terdapat 2 jalur yang bisa di lewati melalui punggungan sebelah kiri di sebut sebagai jalur lama sedangkan punggungan sebelah kanan sering di sebut jalur baru. Pada umunya banyak pendaki yang melewati punggungan sebelah kanan karena sangat mudah.
Dari ketiga jalur pendakian, jalur melalui Dusun Garung adalah jalur yang paling banyak diminati oleh para pendaki karena jalur ini telah banyak petunjuk dan keamanan medannya lebih terjamin dan juga waktu tempuh perjalanan dengan menggunakan jalur ini merupakan yang tercepat dibanding dengan dua jalur lainnya.
Dari Dusun Garung pendaki dapat memulai pendakian dengan alternatif dua jalur pendakian yaitu jalur lama dan jalur baru. Tidak ada perbedaan yang khusus mengenai kedua jalur ini hanya arah dan sudut pendakiannya saja yang sedikit berbeda. Jika menggunakan jalur lama maka akan terasa sangat berat karena di sekitar ( seduplak roto) atau kilometer kelima pendakian pendaki akan menemukan medan pendakian yang berkemiringan sekitar 70 derajat, sehingga pada saat turun hujan akan sangat berbahaya untuk didaki. Berbeda dengan jalur baru yang terletak di sebelah barat jalur lama, medan pendakian tidak seberat jalur lama hanya ketika menggunakan jalur ini pendaki akan banyak melewati daerah perbukitan kecil sehingga akan terasa lebih lama.

Berikut ini adalah pos-pos pendakian gunung sumbing.

Jalur Lama
* Base camp (Posko pengawasan) (Km I) 1455 M
* Ladang Pertanian (tembakau) (Km II)
* Malim (Km III)
* Genus (Km IV) 2240 M
* Seduplak Roto (Km V)
* Pestan 2437 M
* Pasar Watu (Watu Kotak) 2763 M
* Tanah Putih (KM VI)
* Puncak Buntu 3371 M
* Puncak Kawah (KM VII)
Jalur Baru
* Base Camp (Km I)
* Ladang pertanian (Km II)
* Kedung (Bosweisen) (Km III)
* Gatakan (Km IV) 2240 M (Pos 2)
* Krendegan
Setelah Krendegan ini maka jalur kembali menjadi satu (bergabung dengan jalur lama) di daerah Pestan 2437 M.
Jalur menuju ke puncak setelah ladang pertanian adalah jalur bebatuan. Jalur bebatuan ini dikenal rawan longsor jadi pendaki disarankan berhati-hati melewati jalur ini. Setelah melewati jalur bebatuan ini maka pendaki akan dapat mencapai Puncak Buntu (3371 M). Dari puncak ini pendaki harus mengelilingi jalan setapak untuk dapat turun menuju Kawah Besar Gunung Sumbing.
Dari Puncak Buntu pada pagi hari pendaki dapat melihat megahnya Gunung Sindoro yang terdapat tepat di depan mata dan keindahan Gunung Slamet (3428 M) 110 Km sebelah barat Gunung Sumbing.
Waktu perjalanan yang dibutuhkan pendaki untuk dapat mencapai puncak adalah antara 8 sampai 15 jam perjalanan tergantung cuaca dan fisik pendaki. Itupun dengan menggunakan jalur Garung yang termasuk paling cepat diantara jalur lainnya. Apabila pendaki akan mencoba jalur Cepit Parakan atau jalur Kalikajar maka perjalanan menuju puncak bisa memakan waktu satu sampai 2 hari perjalanan karena jalurnya landai dan rambu menuju puncak tidak sebanyak jalur Garung.
Selain pandangan yang lepas memandang kesegala arah selama pendakian, Gunung ini juga mempunyai kawah yang bisa dituruni. Dasarnya ditumbuhi oleh rumput dan dikelilingi oleh tebing batu. Lokasi ini juga bisa dijadikan tempat bermalam. Cari tempat yang agak jauh dari lobang kawah tempat keluarnya asap belerang.

Tips Pendakian

  1.  Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan.
  2.  Latihan fisik seminggu sebelum hari H.
  3.  Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa . Jangan lupa bawa sesuatu misal benda kesayangan atau tulisan untuk seseorang supaya bisa foto bareng saat di puncak.
  4.  Tim yang solid adalah 5-8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung).
  5.  Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket gunung. Bawa makanan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. Yang paling penting jangan melanggar peraturan dan jangan buang sampah di gunung.
  6.  Untuk pendakian Gunung Sumbing kita bisa naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya pukul 10-13. Jika malam pukul 6-7.
  7.  Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung.
  8.  Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan sebaiknya ditemani. Atau jika sakit parah langsung beritahu dengan kelompok lain.

 Informasi Gunung Sumbing

Nama: Gunung Sumbing
Ketinggian: 3.371 mdpl
Lokasi: Wonosobo, Temanggung, Magelang
Tipe: Gunung berapi stratovolcano
Letusan terakhir: 1730
Puncak: Puncak Buntu (3362 mdpl) dan Puncak Sejati (3371mdpl)
View gunung lain dari puncak: Gn. Sindoro, Merapi, Merbabu, Slamet, Ungaran, Lawu
Kondisi: Memiliki kawah, hutan, bukit, medan terjal bebatuan, masih kental dengan tradisi dan budaya
Spot alam: Perkebunan teh
Flora: Edelweis, anggrek, teh dll.
Fauna: Berbagai macam burung
Hutan: Hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
Sumber air: –

Transportasi 

Barat: Bus jurusan Purwokerto – Semarang
Timur: Bus jurusan Yogyakarta – Temanggung lanjut Wonosobo

Keindahan Gunung Sumbing

 

Pestan 2437 Mdpl

 

Camp Area Pestan

 

Pasar Watu

 

Sunrise Puncak Gunung Sumbing

 

Puncak Kawah Gunung Sumbing


Nah itulah Jalur-Jalur Pendakian Gunung Sumbing. Semoga tulisan ringkas ini bisa memberikan manfaat dan wawasan kepada kamu semua.

Baca Juga : 

Nama-Nama Gunung Di Indonesia
Tips Agar Foto Instagram Anda Mendapatkan Banyak Like
Tips Cara Melupakan Mantan
Jalur Pendakian Gunung Prau Untuk Pendakian Umum
Jalur Pendakian Gunung Ungaran
Jalur Pendakian Gunung Andong 
Alasan Mengapa Kamu Susah Move on

0 komentar:

Posting Komentar