Jalur Pendakian Cepit
Untuk mendaki Gunung Sumbing lewat jalur Cepit kita dapat berhenti di
depan Rumasakit Ngesti Waluyo, kemudian ambil jalan di kanan Rumasakit
yang menanjak. Di sini tidak terdapat basecamp, Pertama
kali kita akan berjalan selama kurang lebih satu jam melewati kebun
sayur penduduk. Kita melalui jalanan aspal selama kurang lebih 1,5 jam
yang berakhir pada sebuah bangunan pos pengamatan di kiri jalan. Pos
tersebut sangat angker karena menurut penduduk sekitar di huni oleh
macan gaib. Ambil jalan ke arah kanan maka kemudian kita akan menjumpai
sungai di sisi kiri lintasan.
Kemudian kita akan mendaki sekitar 2 jam memasuki kawasan hutan,
selanjutnya kita akan sampai di padang rumput. Setelah itu akan bertemu
dengan Batu Kasur dan Batu Lawang. Terdapat sungai di pos 3 yang berair
hanya di musim hujan.
Jalur menuju puncak sangat sempit dan menanjak, sehingga sangat
melelahkan, perlu sangat berhati-hati dan menjaga stamina tubuh. Puncak
Gungung Sumbing berbentuk kaldera kecil yang bergaris tengah 800 meter,
dengan kedalaman 50-100 m dan beberapa puncak yang runcing. Untuk menuju
puncak tertinggi harus turun lagi ke arah kiri dan kemudian naik lagi.
Terdapat lautan pasir, terdapat juga makam leluhur masyarakat setempat
yang dikenal dengan sebutan Ki Ageng Makukuhan. Ada beberapa gua salah
satunya dikenal dengan nama Gua Jugil yang merupakan gua terbesar. Di
kaldera banyak kawah kecil yang berasap belerang. Pemandangannya sangat
indah sehingga kita akan merasa enggan untuk meninggalkan puncak
tersebut.
Jalur Pendakian Bowongso
Jalur pendakian Gunung Sumbing via Bowongso merupakan jalur baru yang
mulai dibuka sejak tahun 2007 oleh para penggiat alam terbuka ( skydoors )
dibantu dengan masyarakat dan beberapa pihak lain. Desa Bowongso dapat
dicapai dari Pasar Kertek (terletak diantara jalan raya Wonosobo
Temanggung ) menggunakan angkutan umum atau ojek. Dengan arah ke selatan
1 km dari Pasar Kertek, terdapat pertigaan menuju arah kiri / ke arah
timur sejauh 6 km menuju desa Bowongso. Sesampainya di desa Bowongso kita
bisa langsung menuju ke Rumah Kepala Desa yang sering digunakan sebagai
basecamp oleh para pendaki. Diawali mengisi data diri di buku absen yang
disediakan oleh Kepala Desa, kita bisa sambil mempersiapkan bekal yang
akan kita bawa.
Panorama awal pendakian adalah keindahan perkebunan rakyat. Pohon-pohon
yang tumbuh kebanyakan adalah cabai dan jagung serta tanaman lainnya.
Panorama perkebunan berakhir hingga gardu pandang. Dari gardu pandang
jalan akan bercabang dua, ke kiri naik menuju puncak dan kekanan terus
mengelilingi perkebunan rakyat. Jalan yang dilalui beralaskan tanah dan
masih cukup landai untuk didaki hingga pos I.
Perjalanan dari pos I hingga pos II diwarnai dengan pepohonan di kanan
dan kiri jalan. Pohon-pohon ini umumnya setinggi pinggang dan berada di
kanan dan kiri jalan sehingga perjalanan akan fokus pada jalan di depan.
Hanya sekali-kali saja pemandangan dataran di bawah dapat terlihat.
Pohon-pohon disini juga sebagian berbuah salah satunya yang sering
ditemukan adalah ceri hutan berwarna hitam matang yang manis untuk
dinikmati.
Pos II dan Pos III adalah daratan yang seharusnya indah. Sinar matahari
akan langsung menerpa badan. Udara dingin dan hembusan angin mulai
terasa dari Pos II dan III. Pos II dan III saat ini bertanahkan hitam
akibat kebakaran yang terjadi belum lama ini. Kanan dan kiri jalan akan
terlihat pepohonan setelah kebakaran hutan yang terjadi. Pohon-pohon
juga sebagian berwarna hitam dan mati. Namun ada juga sebagian tanah
kecil yang masih belum terbakar. Juga sering dijumpai rumput hijau yang
mulai tumbuh di dataran yang hitam.
Perjalanan menuju pos III akan memakan waktu kurang lebih 4 jam
perjalanan. Pos III adalah tempat terbaik untuk bermalam karena
pemandangannya yang setinggi puncak gunung Sindoro yang dapat terlihat
langsung di Pos III. Pos III juga merupakan dataran lapang terakhir yang
mungkin ditemukan sebelum mencapai puncak. Pos III juga adalah
pemberhentian terakkhir sebelum menuju puncak. Terkadang pada malam hari
akan terdengar suara gamelan yang syahdu untuk didengarkan didepan api
unggun yang dapat dibuat di pos ini.
Pendakian menuju puncak akan dilakukan pada subuh hari. Jalan menuju
puncak dari Pos III sudah semakin curam dan mulai berbatu. Selama
perjalanan, Gunung Sindoro dapat selalu dilihat pada arah belakang. Dari
Pos III akan banyak ditemukan Edelweis sepanjang perjalanan. Perjalanan
menuju puncak akan memakan waktu kurang lebih 3,5 jam. Puncak yang
dicapai adalah Puncak Kawah. Adapun puncak tertinggi Rajawali juga
langsung dapat dicapai, namun tentunya dibutuhkan kemampuan climbing untuk mencapainya.
Jalur Pendakian Garung
Untuk mendaki Gunung Sumbing lewat jalur pendakian Garung terdapat 2
jalur yang bisa di lewati melalui punggungan sebelah kiri di sebut
sebagai jalur lama sedangkan punggungan sebelah kanan sering di sebut
jalur baru. Pada umunya banyak pendaki yang melewati punggungan sebelah
kanan karena sangat mudah.
Dari ketiga jalur pendakian, jalur melalui Dusun Garung adalah jalur
yang paling banyak diminati oleh para pendaki karena jalur ini telah
banyak petunjuk dan keamanan medannya lebih terjamin dan juga waktu
tempuh perjalanan dengan menggunakan jalur ini merupakan yang tercepat
dibanding dengan dua jalur lainnya.
Dari Dusun Garung pendaki dapat memulai pendakian dengan alternatif dua
jalur pendakian yaitu jalur lama dan jalur baru. Tidak ada perbedaan
yang khusus mengenai kedua jalur ini hanya arah dan sudut pendakiannya
saja yang sedikit berbeda. Jika menggunakan jalur lama maka akan terasa
sangat berat karena di sekitar ( seduplak roto) atau kilometer kelima
pendakian pendaki akan menemukan medan pendakian yang berkemiringan
sekitar 70 derajat, sehingga pada saat turun hujan akan sangat berbahaya
untuk didaki. Berbeda dengan jalur baru yang terletak di sebelah barat
jalur lama, medan pendakian tidak seberat jalur lama hanya ketika
menggunakan jalur ini pendaki akan banyak melewati daerah perbukitan
kecil sehingga akan terasa lebih lama.
Berikut ini adalah pos-pos pendakian gunung sumbing.
Jalur Lama
* Base camp (Posko pengawasan) (Km I) 1455 M
* Ladang Pertanian (tembakau) (Km II)
* Malim (Km III)
* Genus (Km IV) 2240 M
* Seduplak Roto (Km V)
* Pestan 2437 M
* Pasar Watu (Watu Kotak) 2763 M
* Tanah Putih (KM VI)
* Puncak Buntu 3371 M
* Puncak Kawah (KM VII)
Jalur Baru
* Base Camp (Km I)
* Ladang pertanian (Km II)
* Kedung (Bosweisen) (Km III)
* Gatakan (Km IV) 2240 M (Pos 2)
* Krendegan
Setelah Krendegan ini maka jalur kembali menjadi satu (bergabung dengan jalur lama) di daerah Pestan 2437 M.
Jalur menuju ke puncak setelah ladang pertanian adalah jalur bebatuan.
Jalur bebatuan ini dikenal rawan longsor jadi pendaki disarankan
berhati-hati melewati jalur ini. Setelah melewati jalur bebatuan ini
maka pendaki akan dapat mencapai Puncak Buntu (3371 M). Dari puncak ini
pendaki harus mengelilingi jalan setapak untuk dapat turun menuju Kawah
Besar Gunung Sumbing.
Dari Puncak Buntu pada pagi hari pendaki dapat melihat megahnya Gunung
Sindoro yang terdapat tepat di depan mata dan keindahan Gunung Slamet
(3428 M) 110 Km sebelah barat Gunung Sumbing.
Waktu perjalanan yang dibutuhkan pendaki untuk dapat mencapai puncak
adalah antara 8 sampai 15 jam perjalanan tergantung cuaca dan fisik
pendaki. Itupun dengan menggunakan jalur Garung yang termasuk paling
cepat diantara jalur lainnya. Apabila pendaki akan mencoba jalur Cepit Parakan atau jalur Kalikajar maka perjalanan menuju puncak bisa memakan
waktu satu sampai 2 hari perjalanan karena jalurnya landai dan rambu
menuju puncak tidak sebanyak jalur Garung.
Selain pandangan yang lepas memandang kesegala arah selama pendakian, Gunung ini juga mempunyai kawah yang bisa dituruni. Dasarnya ditumbuhi
oleh rumput dan dikelilingi oleh tebing batu. Lokasi ini juga bisa
dijadikan tempat bermalam. Cari tempat yang agak jauh dari lobang kawah
tempat keluarnya asap belerang.
Tips Pendakian
- Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan.
- Latihan fisik seminggu sebelum hari H.
- Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa . Jangan lupa bawa
sesuatu misal benda kesayangan atau tulisan untuk seseorang supaya bisa
foto bareng saat di puncak.
- Tim yang solid adalah 5-8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung).
- Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan
jaket gunung. Bawa makanan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan
jangan terlalu banyak. Yang paling penting jangan melanggar peraturan
dan jangan buang sampah di gunung.
- Untuk pendakian Gunung Sumbing kita bisa naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya pukul 10-13. Jika malam pukul 6-7.
- Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung.
- Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan
sebaiknya ditemani. Atau jika sakit parah langsung beritahu dengan
kelompok lain.
Informasi Gunung Sumbing
Nama: Gunung Sumbing
Ketinggian: 3.371 mdpl
Lokasi: Wonosobo, Temanggung, Magelang
Tipe: Gunung berapi stratovolcano
Letusan terakhir: 1730
Puncak: Puncak Buntu (3362 mdpl) dan Puncak Sejati (3371mdpl)
View gunung lain dari puncak: Gn. Sindoro, Merapi, Merbabu, Slamet, Ungaran, Lawu
Kondisi: Memiliki kawah, hutan, bukit, medan terjal bebatuan, masih kental dengan tradisi dan budaya
Spot alam: Perkebunan teh
Flora: Edelweis, anggrek, teh dll.
Fauna: Berbagai macam burung
Hutan: Hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
Sumber air: –
Transportasi
Barat: Bus jurusan Purwokerto – Semarang
Timur: Bus jurusan Yogyakarta – Temanggung lanjut Wonosobo
Keindahan Gunung Sumbing
Pestan 2437 Mdpl
Camp Area Pestan
Pasar Watu
Sunrise Puncak Gunung Sumbing
Puncak Kawah Gunung Sumbing
Nah itulah Jalur-Jalur Pendakian Gunung Sumbing. Semoga tulisan ringkas ini bisa memberikan
manfaat dan wawasan kepada kamu semua.
Baca Juga :
Nama-Nama Gunung Di Indonesia
Tips Agar Foto Instagram Anda Mendapatkan Banyak Like
Tips Cara Melupakan Mantan
Jalur Pendakian Gunung Prau Untuk Pendakian Umum
Jalur Pendakian Gunung Ungaran
Jalur Pendakian Gunung Andong
Alasan Mengapa Kamu Susah Move on
0 komentar:
Posting Komentar